Monday 3 December 2018

Disabilitas dan Jokowi

Di postingan sebelumnya saya berjanji akan membuat catatan lanjutan dari perayaan Hari Disabilitas Internasional 2018. So, inilah lanjutannya. 

Kegiatan yang berlangsung di parkiran Summarecon Mall Bekasi berjalan selama dua hari. Hari pertama diisi dengan pemukulan gong oleh Menteri Sosial, Agung Gumiwang Kartasasmita, sebagai bentuk simbolis pembukaan acara. Pasca pembukaan acara, Menteri beserta jajarannya mengelilingi stand yang tersedia. Kalau tidak salah total stand sebanyak 60. Stand-stand tersebut diisi oleh organisasi disabilitas, LSM, dan lembaga pemerintah. Komoditas yang dipamerkan tidak jauh dari disabilitas. Mulai dari makanan yang dibuat oleh penyandang disabilitas, aksesoris, busana, alat bantu, peta braile hingga Alquran braile.


Foto saya dengan Menteri Sosial

Jalannya acara hari pertama tidak begitu melenceng dari susunan acara. Di hari ini perayaan didominasi oleh penampilan seni dan musik dari berbagai kelompok disabilitas. Pertunjukan seni ini diikuti oleh segala golongan usia. Muda dan tua. Mereka tampil unjuk kebolehan. Segala jenis ragam disabilitas naik ke atas panggung menghibur mereka yang kepanasan. 

Bekasi panas sekali. Rasanya seperti berada satu jengkal dari matahari. Saya yang berada di stand sudah mandi keringat dari pagi. Dari pagi lho! Padahal jarum jam baru duduk di angka delapan, tapi panasnya warbiasa. 

Menjelang jam tiga sore, peserta mulai menyusut. Mereka ada yang bergegas pulang, ada juga yang melipir ke dalam mall mencari kesejukan. 

Acara hari pertama berakhir. 

Keesokan harinya, tanggal 3 Desember, acara dimulai lebih awal. Jam 8 semua orang harus sudah berada di tempat acara karena lokasi akan disterilisasi oleh Paspampres. Jokowi akan bertandang ke acara ini. 

Berbeda dengan hari sebelumnya, setiap orang yang masuk harus melewati pintu pengamanan untuk memastikan tidak ada peserta yang membawa senjata. Akses keluar masuk dipusatkan melalui satu pintu. Berbeda dengan hari sebelumnya yang bebas keluar-masuk lewat pintu mana saja. Keselamatan presiden sangat diprioritaskan. 

Di hari kedua peserta membludak. Semua kursi yang tersedia penuh sejak pagi. Banyak peserta yang berdiri. Saya salah satunya. Saya sengaja mencari posisi paling depan demi melihat Jokowi secara langsung. Maklum, ini akan jadi pengalaman pertama.

Setelah berdiri sekitar lima menit. Jokowi beserta rombongan muncul. Musik serta penari penyambut langsung beraksi. Jokowi tampak sumringah. Ibu-ibu yang berdiri di samping saya mengelu-elukan nama. Jokowi membalas dengan lambaian tangan. Anak-anak penyandang disabilitas yang duduk di garis depan juga tidak ketinggalan memanggil orang nomor satu tersebut. Mendengar suara mereka, Jokowi langsung melipir ke arahnya. Ibu-ibu di samping saya semakin histeris. Jokowi kini tinggal beberapa centimeter di depannya. Saya yang berada satu barisan dengan ibu-ibu tadi dengan segera menyalakan kamera hape. Inilah hasilnya.

Meski Jokowi menghadap kemana dan muka saya terpampang sebelah, tidak apa-apa. Yang penting ada bukti.


Beberapa orang senang bisa swafoto dengan Jokowi, beberapa yang lain kecewa karena tidak kebagian. Di belakang saya malah ada satu ibu yang teriak sambil menangis meminta foto. Tapi Jokowi sepertinya tidak mendengar. Seorang lelaki, dugaan saya itu suaminya, teriak kepada Paspampres, "Mas ini lagi ngidam, tolong kasih kesempatan foto," pintanya. Paspampres membalas lembut, "Nanti saja pas balik, Pak."

Hari ini saya melihat semua orang antusias menyambut presiden. Meski panas dan berdesak-desakan, semua tetap pada barisan. Tidak sabar menunggu Jokowi naik podium. 

Setelah MC melakukan tugasnya dan pengisi acara tampil satu per satu, kini giliran Jokowi yang memberikan pidato. Saya mencatat sebagian besar pidatonya di hape. Begini bunyinya: 

"Selamat siang. Saya jadi saksi kecintaan saudara sekalian terhadap negara kita Indonesia. Antara lain salah satunya melalui perhelatan Asian Para Games di negara kita. APG yg lalu masuk kategori sangat sukses. Karena dari sisi pretasi atlet kita rebut 37 medali dan masuk peringkat 5. Hadiahmya sama dengan Asian Games. Peraih medali Emas dapet bonus1,5 miliar rupiah. Yang perak dapet 500 juta. Perunggu 250 juta. 

Selain olahraga banyak sekali kemampuan kita yang berprestasi. Saya berikan contoh: Risnawati Utami, ini WNI yang pertama jadi anggota komite PBB 2018. Prestasi yang luar biasa. Kemudian Habibi Absyah sukses melalui online marketing, omset puluhan juta perbulan. Surya Sahetapi penggerak komunitas Tuli. Fahmi Husein mahasiswa peraih desain terbaik 2018. Prestasi seperti ini tidak pernah kita bicarakan dan angkat. Ini sangat tinggi sekali. Yang hadir di depan ini adalah sumber inspirasi bagi kita semua warga indonesia

Prestasi tersebut saya pastikan bisa terjadi karena semangat dan kerja kerasnya. oleh sebab itu saya berpesan untuk selalu percaya diri dan kerja keras. Selalu berinovasi. Saya tadi tanya ke Abduh, "kamu mau minta apa ke saya?" Jawabannya, "Saya minta sekolah dari SD sampe kuliah bapak perhatikan katanya". Semangat seperti ini yg harus ditumbuhkan. 

Saya juga dapet usulan membangun pabrik untuk penyandang disabilitas. Tapi saya tunggu-tunggu tanahnya belum ada. Oleh sebab itu saya perintah Mensos memyelesaikan ini. Sehingga segera kita bangun pabrik itu.
 Bisa untuk elektronik dan lain-lain. Melihat prestasi yg ada sangat yang sangat luar biasa dan harus ada wadah untuk mrmberi ruang. 

Saya rasa itu yg bisa saya sampaikan. Saya ingin yang konkrit-konkrit saja. Uundang-undang  memang sudah ada. Tapi yang penting bagaimana implemntasi undang-undang tersebut. Saya tolong dikejar dan diingatkan biar saya bisa kejar mentri dan dirjen.

Saya sangat meghargai acara ini. Semua yang hadir penuh kegembiraan. Menampilakn kreatifitas di stand yang ada. Ini menunjukkan bahwa kita mampu melakukan lompatan-lompatan yang ada. Wassalam."

Dalam kesempatan ini Jokowi membagikan Kartu Disabilitas dan memberikan alat bantu kepada penyandang disabilitas. 

Setelah acara selesai, peserta kembali mengerumuni Jokowi. Ajakan swafoto kembali membanjiri Jokowi. Saya tidak tahu ibu yang ngidam tadi jadi foto bareng Jokowi atau tidak, tapi semoga saja dapat kesempatan. 




  

No comments:

Post a Comment