Saturday 11 November 2017

Kumis


Saya adalah pria yang tumbuh dengan kumis bagian pinggirnya lebih panjang dari pada bagian tengah. Sekira lima tahun lalu, saat pertama kali menyadari hal ini, saya tidak merasa ganjil sedikitpun. Saya merasa fine-fine saja karena teman seperburjoan juga berkumis. 

Seiring bergulirnya waktu, kumis saya semakin panjang dan lebat. Tapi anehnya yang tumbuh subur hanyalah bagian pinggirnya saja, bagian tengahnya lambat sekali tumbuh, seperti tanaman yang kekurangan sinar matahari. Setelah akumulasi perasaan ganjil ini memuncak, saya putuskan untuk mencari tahu ke sang maha tahu, Google. Namun, saya tidak menemukan jawaban yang memuaskan libido.

Saking tidak betahnya berkawan dengan model kumis seperti ini, saya pernah melakukan eksperimen rekayasa genetik. Saya memotong kedua bagian pinggir kumis sampai gundul sehingga yang tersisa hanya bagian tengahnya saja. Harapannya supaya bagian pinggir bisa tumbuh bareng dan memiliki panjang yang sama dengan bagian tengah. Namun, upaya ini hanyalah kesia-siaan belaka. Meski kecolongan start, kumis pinggir tetap saja bisa menyalip, bahkan semakin jauh di depan. Asu.