Saturday 21 January 2017

Marilyn Monroe Mati Karena Overdosis Obat, Benarkah?




Diambil dari Google
Marilyn Monroe, artis cantik yang gagal menemukan kebahagiaan sebagai bintang Hollywood, ditemukan tak bernyawa di kamarnya disebabkan overdosis mengkonsumsi obat.


The Blond, julukan Monroe (36), ditemukan terkapar tanpa busana di kasurnya dan terlihat menggenggam telepon ketika psikiater masuk dengan mendobrak pintu kamarnya pukul tiga dini hari.


Dia diduga telah meninggal sekitar enam atau delapan jam yang lalu.


Berdasar keterangan polisi, pada pukul lima sore Monroe menghubungi psikiater, Dr. Ralph Greenson, dan bilang ingin jalan-jalan karena mengeluh susah tidur.


Jasad Monroe kemudian dilarikan ke rumah sakit County Morgue untuk diautopsi. Setelah dibawa kesana, Coroner Theodore J. Curphey baru bisa memberikan kepastian penyebab kematian Monroe karena overdosis mengkonsumsi obat.



Coroner mengatakan akan membentuk tim untuk mencari tahu aktifitas Monroe sehari sebelum kematian. Hal ini untuk memastikan apakah dia bener bunuh diri atau tidak.


Untuk menkonfirmasi kebenaran Monroe mati karena overdosis obat, Coroner memerlukan waktu 48 jam untuk mengetahui hasil autopsi.


Sebuah botol kosong ditemukan di antara beberapa kotak obat di samping tempat tidurnya yang berisi 50 kapsul Nembutal.  “Obat itu diberikan sekitar dua atau tiga lalu, dan dihabiskan hanya dalam satu malam,” ujar Dr. Hyman Engelberg.


Perasaannya Tertekan


Otoritas medis meyakini bahwa psikis Monroe sedang tertekan belakangan ini. “Kondisi tubuhnya tidak terawat dan membutuhkan menikur dan pedikur. Hal itu terlihat dari Beberapa hari sebelumnya ia terlihat seperti kehilangan gairah hidup. Penampilannya tidak lagi cetar seperti biasanya,” tambah pihak medis.


Kantor Coroner mengeluarkan data adanya kemungkinan Manroe bunuh diri, sedangkan polisi melaporkan kematian itu bisa jadi karena kecelakaan. 


Tidak ada catatan bunuh diri yang ditemukan.


Dr. Robert Litman, psikiater yang membantu tim bunuh diri, mengatakan bahwa data masih kurang dari 40 persen untuk memastikan ia bunuh diri. Jasad Monroe diketahui meninggal setelah pembantunya dan temannya, Mrs. Eunic Murray, terjaga pada pukul tiga pagi dan mereka melihat lampu masih menyala dalam kamar sang artis.


Mrs. Murray mendapati pintu kamar terkunci. Ia tidak berhasil membangunkan Monroe dengan teriakan dan ketukan pintu, dan segera dia menelpon Dr. Greenson.


Memecahkan Jendela Kamar Mandi


Dr. Greenson mengambil tongkat beso dari tungku perapian, memukulnya ke jendela dan masuk ke dalam kamar. 


Dia bilang kepada Byron bahwa Monroe tertelungkup di balik selimut yang mengikat bahunya.


Dr. Greenson mengambil penerima telepon dari tangan Monroe dan bilang ke Mrs. Murray, “Dia kayaknya mau mati.”


Dia menelpon Dr. Engelberg, yang telah memberikan obat tidur itu kepada sang artis, dia yang mengumumkan kematian Monroe segera setelah tiba di rumahnya. Dr. Engelberd menelpon polisi pukul 4:20 pagi, lima menit berselang datang dua orang polisi berseragam, disusul oleh Sgt. Byron yang datang  jam 5 subuh.


Bryon bilang dia tahu kalau Monroe menghubungi Dr. Greenson pada Sabtu malam dan berbicara padanya selama satu jam. Dia mengutip apa yang dikatakan Monroe pada psikiater: “Saya sedang tertekan, saya ingin jalan-jalan… ke pantai atau semacamnya.”


Byron bilang dia pergi melewati rumah berasitektur  Spanyol nomor 12305 Helena Dr. dan “tidak menemukan suatu keanehan atau kejanggalan.”


Dia melaporkan ada sekitar 12 sampai 15 botol-botol obat di samping ranjang Monroe, beberapa di antaranya masih tertempel surat resep.


Monroe belum lama membeli rumah itu seharga 75, 000 Dollar dan baru sebagian yang selesai dibangun.


Ketika matahari terbit beberapa reporter dan fotografer sudah mondar-mandir di pekarangan rumah dan kolam renang, di pagi yang tenang itu seorang bintang ternama telah berpulang.


Rumah Tertutup Rapat


 Tubuh Monroe terbungkus selimut biru gelap dan terikat seolah dia diusir dari rumah.

Papan yang diletakkan di pintu masuk rumah tertera keterangan: 


“Barang siapa yang memaksa masuk akan diproses secara hukum.”


Seorang penjaga khusus dipasang untuk menjaga rumah itu.


Jasad Monroe dibawa ke stasiun kereta dan akan dipindahkan ke Westwood, Desa Mortuary, hanya berjarak beberapa kilo dari makam neneknya dan salah satu dari pengasuhnya ketika balita.


Jasad itu segera dikirim ke County Morgue, dimana gadis glamor nomor satu di Amerika itu menjadi kasus yang ditangani Coroner No. 81128 dan jasadnya disemayamkan di liang 33.


Mengatur Jadwal Pemakaman


Pemakaman rencanan akan berlangsung pada Rabu siang di Westwood Desa Mortuary.


Ibunya, Mrs. Gladys Baker Eley (59), adalah pasien di rumah sakit jiwa Rockhaven Sanitarium di Kota Verdugo.


Kabar kematian Monroe dengan cepat tersebar ke seluruh penjuru dunia. Bahkan Moscow Radio mengabarkanya berita duka itu.


Teman-temannya sesama artis  tidak percaya dengan kematian Monroe. Kabar ini menyedihkan bagi mereka.


Joe DiMaggio, bintang olahraga baseball dan pemeran dalam Second Husband, langsung terbang dari San Francisco setelah mendengar kabar kematian Monroe. Garis wajahnya menunjukkan kesedihan mendalam ketika ia mendarat dari pesawat United Air Lines.


Suami Pertama Tidak Angkat Bicara


DiMaggio memeriksa ke dalam hotel Santa Monica, di tempat itu dia menolak diwawancarai dan ajakan berfoto.


Dia dan Monroe sudah saling kenal setelah pernikahan ketiga Monroe dengan aktor Arthur Miller, mereka bercerai tahun 1961.


Di Woodbury, Conn., Miller memilih tidak menanggapi pertanyaan wartawan ketika ditanya soal kematian Monroe, “Saya tidak mau. Sungguh.”


Suami pertamanya adalah Jim Dougherty, sekarang menjadi polisi di Los Angeles. Dia Cuma bilang “Saya minta maaf.” Salah satu sahabat yang datang ke rumah pada Minggu pagi adalah Pat Newcomb, sahabatnya sesama artis.


Newcomb teriak histeris, menangis sesenggukan:


“Ketika teman terbaikmu bunuh diri, bagaimana perasaanmu? Apa yang kamu lakukan?


Newcomb bilang dia menghabiskan Sabtu malam bersama Monroe, makan malam bersama dan pulang sekitar jam 7 malam.


Percaya Ini Kecelakaan


“Ini pasti kecelakaan,” katanya. “Marilyn dalam kondisi fisik yang baik dan perasaan yang bagus.”

“Kami sudah menyusun rencana hari ini. Kami akan pergi ke bioskop sore ini.”


Milton Rudin, pengacara Monroe, datang ke rumah duka dan bilang kepada awak media bahwa dia sudah bicara dengan astis itu Sabtu lalu.


“Dia tampak bahagia,” ujarnya. “Dia berencana menemui saya di kantor hari Minggu ini.”


Monroe berharap bisa menemukan jalan keluar atas masalah yang dihadapinya dengan 20th Century-Fox Studios yang di awal musim panas lalu mengeluarkannya dari film, “Something’s Got to Give.”


Studio film itu mengaku Monroe menolak mengembalikan upahnya senilai 2 juta dollar karena penundaan. Hal inilah yang membuat dia digugat setengah juta dollar.


Meskipun begitu, Rudin mengatakan Monroe berharap bisa menyelesaikan masalah dengan pihak studio dan dia bisa berakting kembali.


Monroe bilang dengan adanya perselisihan dirinya dengan 20th Century-Fox membuatnya sakit dan tidak bisa bekerja.


“Dia ingin menyelesaikan apa yang telah dimulainya,” kata Rudin.


Sebagian orang percaya Monroe depresi karena karirnya semakin meredup setelah dua film terakhirnya “Let’s Make Love” dan “The Misfits” tidak laku di pasaran.


Tapi teman-teman dekatnya percaya bahwa kematian Monroe karena kecelakaan.


Dia bilang bahwa dua produser ternama memintanya untuk main film tepat di hari kematiannya. Satu di antaranya adalah J. Lee Thompson, direktur film “The Guns of Navarone,” yang berencana bertemu dengannya hari Kamis.


Produser Sam Spiegel juga ingin dia jadi pemain di film yang digarapnya.


Monroe ditawari 55,00 dollar per pekan untuk tampil di sebuah klub malam di Las Vegas baru-baru ini, tapi dia menolaknya.


Salah satu bukti kemajuan karirnya terlihat dari sebuah sebuah surat yang tergeletak di meja kamarnya.


“Kepada Nyonya Monroe, kami ingin menawari anda sebagai pemeran utama dalam pentas music Perancis ‘Gogo.’ Naskah oleh Anita Loos, lirik oleh Gladys Shelley dan musik oleh Claude Leville. Kirimkan naskah dan musikmu jika tertarik. (tertanda) Natalia Danesi Murray.”


Meraup Untung 200 Juta Dollar


Asosiasi Miss Monroe mengatakan 23 foto Monroe sejak 1950 ketika dia berperan dalam “Asphalt Jungle” meraup untung 200 juta dollar.


“Apakah itu terdengar dia depresi karena karirnya?” kata pengacaranya.


Suatu pagi di hari Minggu jurnalis, fotografer dan koleganya sudah bersih dari rumah dimana sang artis menghabiskan detik-detik terakhirnya.


Newcomb, sahabatnya, membawa pembantu dan anjing milik Monroe “Moff,” semua barang Monroe yang tersisa hanyalah dua boneka anjing, harimau dan domba, tergeletak di pekarangan rumah.

____

Naskah di atas disadur dari latimes.com. Berikut naskah aslinya:

From the Archives: Marilyn Monroe Dies; Pills Blamed

 


No comments:

Post a Comment