Kapital
Menjalar ke akar akar kehidupan
Menjerat yang tak berkoar
Menjunjung pemberi asa
Akarmu kini sudah menjalar
Laksana matahari yang menembus setiap celah
Tiada ampun tiada dosa
Kubangan lumpur hitam
Nuansa putih, bersih
Seolah tak merayu
Namun hati terayu
Aku patenkan diri
Menolak setiap gombalan
Memasung diri mendekatmu
Aku tidak sudi!
KAPITALISME.
KFC Sudirman, 16 feb 2015, jejak imaji, Yk
ASI
Masih samar ku rasakan
Air yang waktu kecil ku kecap
Tiada mengenal waktu untuk ku konsumsi
Dua dekade sudah berlalu
Kelembutan puting ibu dengan gigitan ku
Yang belum bergerigi
Ah, lupa aku rasanya seperti apa
Soda gembira? Tidak.
Susu kedelai? Tidak juga
Jika kesempatan itu ada
Saat ini aku hendak
Menyimpanya, membekunya
Aku ingin mengecapnya
Kapan pun aku mau
Hal pertama yang aku minum
Sumber kehidupan, sumber kematian
Jejak Imaji, feb, 2015
Bosan
Seperti air yang terus mengalir
Tanpa bertanya mengapa
Tak satupun kan berubah
Jika tidak ada kehendak
Surya bangkit yang akhirnya
Lelap dalam haribaanya
Bak seekor ayam yang berkokok
Setiap pagi tanpa bertanya mengapa
Bersembunyi dibalik tirai kebahagiaan
Tertunjuk yang terjadi barang lumrah
Di pelipis kesedihan yang tak dapat tertangkup
Kelokan batang kelapa tiada jua
Mengharap jarum jam berputar mundur
Mustahil artinya wahai kuasa
Ranup redup petromax petang ini
Jejak imaji, 27 januari 2015
Jalinan Asa
Konon disesuatu tempat
Si buta hidup berkelindan
Berjalan belok kanan dan kiri
Tak sua sesuatu
Diseberang pelabuhan
Ada si tuli yang hanya melongo
Merajut asa tanpa jarum harapan
Tak jemai sesuatu
Di seberang terminal
Duduk si bisu menyaksikan
Tikaman, cokokan
Namun dia diam karena gagap suara
Tak capai sesuatu
Dan konon katanya
Ketiga orang tadi tinggal disuatu tempat
Di bawah empunya mandat
Mereka melarat
Tidak dikasih tempat
Untuk berpendapat
Jejak Imaji, feb, 2015
No comments:
Post a Comment